Pulau Buangan
Teguh dan Amir, berlibur di desa. Desa itu terletak di tepi laut. Disana kami berkenalan dengan Agus anak nelayan yang ramah. Pada suatu malam tiba-tiba kami mendengar suara sirine. Kami yakin suara itu berasal dari pulau buangan. Kata kakek Agus, banyak nelayan yang sudah pergi kesana dan diganggu oleh hantu-hantu penjahat itu.
Amir : Semalam kami mendengar suara sirine.
Agus : Ya, aku sudah berulang kali mendengarnya.
Teguh : Lantas darimana suara sirine itu?
Amir : Dari pulau Buangan, mungkin itu pekerjaan hantu-hantu penjahat.
Agus : Kalian mau tahu sebuah rahasia?
Teguh : Rahasia mengenai pulau Buangan?
Agus : Ya, tapi kalian harus berjanji untuk tutup mulut, karena aku telah membuntuti Pamanku.
Teguh & Amir : Kami berjanji!
Amir : Untuk apa ia pergi kesana?
Teguh : Mungkin ia menyimpan sesuatu.
Agus : Kita tidak akan tahu kalau tidak datang kesana.
Amir : Kenapa terdengar suara sirine kuno itu?
Teguh : Benarkah hantu penjahat itu muncul?
Agus : Diam jangan ribut, suara itu pamanku.
Amir : Ayo kita lihat apa yang sedang diperbuat pamanmu.
Teguh : Oh ternyata pamanmu, bekerja sama dengan kelompok pecinta lingkungan untuk mengawasi penyu.
Agus : Ya benar pamanku mengawasi pemburu liar yang mengancam kehidupan penyu, dan kalian berjanji cerita ini menjadi rahasia kita bertiga.
Sejak saat itu cerita pulau Buangan menjadi pengalaman yang menyanangkan. ________________________________________
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar