Minggu, 14 Maret 2010

Pulau buangan

Pulau Buangan

Teguh dan Amir, berlibur di desa. Desa itu terletak di tepi laut. Disana kami berkenalan dengan Agus anak nelayan yang ramah. Pada suatu malam tiba-tiba kami mendengar suara sirine. Kami yakin suara itu berasal dari pulau buangan. Kata kakek Agus, banyak nelayan yang sudah pergi kesana dan diganggu oleh hantu-hantu penjahat itu.

Amir : Semalam kami mendengar suara sirine.
Agus : Ya, aku sudah berulang kali mendengarnya.
Teguh : Lantas darimana suara sirine itu?
Amir : Dari pulau Buangan, mungkin itu pekerjaan hantu-hantu penjahat.
Agus : Kalian mau tahu sebuah rahasia?
Teguh : Rahasia mengenai pulau Buangan?
Agus : Ya, tapi kalian harus berjanji untuk tutup mulut, karena aku telah membuntuti Pamanku.
Teguh & Amir : Kami berjanji!
Amir : Untuk apa ia pergi kesana?
Teguh : Mungkin ia menyimpan sesuatu.
Agus : Kita tidak akan tahu kalau tidak datang kesana.
Amir : Kenapa terdengar suara sirine kuno itu?
Teguh : Benarkah hantu penjahat itu muncul?
Agus : Diam jangan ribut, suara itu pamanku.
Amir : Ayo kita lihat apa yang sedang diperbuat pamanmu.
Teguh : Oh ternyata pamanmu, bekerja sama dengan kelompok pecinta lingkungan untuk mengawasi penyu.
Agus : Ya benar pamanku mengawasi pemburu liar yang mengancam kehidupan penyu, dan kalian berjanji cerita ini menjadi rahasia kita bertiga.

Sejak saat itu cerita pulau Buangan menjadi pengalaman yang menyanangkan. ________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar